13 April 2009

KEGIATAN DISTRIBUSI BARANG DAN JASA

Distributor à orang yang menyalurkan barang dan jasa.
Kegiatan distribusi adalah menyampaikan atau menyalurkan barang dan jasa dari pihak produsen pada pihak konsumen. Ex: untuk menyalurkan barang elektronik dari perusahaan CV. Untung mempertimbangkan hal-hal berikut:
1. Membeli gudang yang letaknya strategis dan mudah dijangkau
2. Membuka cabang-cabang distributor
3. Menyewa / membeli truk untuk mengangkut barang ke lokasi pasar yang cukup jauh
4. Menyewa / membeli mobil box sesuai kebutuhan untuk mengangkut barang dari gudang ke pasar / supermarket
5. Membeli motor untuk memudahkan kegiatan distribusi ke agen-agen kecil barang elektronik.
Manfaat distribusi adalah:
a. Bagi produsen dengan adanya kegiatan distribusi, penyaluran hasil produksinya menjadi lebih mudah dan terjamin sampai ke konsumen.
b. Bagi konsumen dengan adanya kegiatan distribusi, kegiatan untuk memperoleh barang yang dibutuhkan menjadi lebih mudah.
c. Bagi distributor dengan adanya kegiatan distribusi ia memperoleh keuntungan atau laba karena jasanya dipakai.

Kegiatan distribusi identik dengan kegiatan perdagangan atau pemasaran, maka distributor identik dengan pedagang. Pedagang adalah orang yang mencari penghasilan dengan cara membeli barang dari produsen dan menjualnya kemvali kepada konsumen. Setiap kegiatan perdagangan merupakan kegiatan distribusi, tetapi tidak semua setiap kegitan distribusi sebagai kegiatan perdagangan. Artinya:
a. Makna perdagangan sama dengan distribusi
Rizqi pemiliki toko elektronik. Ia menjual kulkas, radio, dan TV. Barang tersebut dibeli dari agen kemudian ia menjualnya kembali kepada konsumen. Rizqi memperoleh penghasilan dari hasil penjualan, yaitu selisih antara harga perolehan dengan harga jualnya.
b. Makna perdagangan tidak sama dengan distribusi
Ari adalah seorang agen barang elektronik (kulkas, radio, dan TV) dari sebuah pabrik. Kegiatan yang dilakukan Ari adalah menyampaikan barang tersebut kepada langganan atau langsung kepada konsumen. Dalam hal ini Ari tidak memperoleh penghasilan dari hasil penjualan tersebut, tetapi ia memperoleh gaji dari pemilik pabrik.

Pedagang yang professional memiliki kepribadian sebagai berikut:
a. Jujur, artinya ia harus memberi informasi yang sebenarnya tentang barang tersebut.
b. Adil, Artinya, melayani setiap pembeli tanpa membedakan status social, penampilan dan kekayaan.
c. Sopan. Artinya, berikap sopan dan menghargai orang dalam melayani.
d. Bijaksana. Artinya, mampu memilih dan menilai barang yang sesuai selera dan kemampuan pembeli.
e. Bersemangat. Artinya, memiliki semangat juang yang tinggi, ulet, telaten, giat, dan tidak mudah menyerah.
f. Optimis. Artinya, tidak ragu akan keberhasilan sehingga ia memandang masa depan dengan optimis.

TUJUAN DAN FUNGSI DISTRIBUSI

a. Tujuan Distribusi
1. Menyampaikan barang dan jasa dari produsen pada konsumen.
2. Mempercepat sampainya hasil produksi kepada konsumen.
3. Tercapainya pemerataan produksi.
4. Menjaga kesinambungan produksi.
5. Memperbesar dan meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi.
6. Meningkatkan nilai guna barang dan jasa.

b. Fungsi Distribusi à sebagai kegiatan yang memastikan barang atau jasa yang disalurkan dari produsen sampai ke konsumen dengan tepat dan memuaskan. Adapun fungsi distribusi adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Pertukaran
a) Fungsi pembelian à usaha memilih dan menentukan barang yang harus dibeli untuk dijual kembali.
b) Fungsi penjualan à usaha menyampaikan barang dan jasa kepada konsumen agar konsumen mau membeli. Fungsi penjulan meliputi kegiatan memperkenalkan barang, menghitung harga pokok, menghitungbiaya penjualan, dan menentukan laba yang diinginkan.
c) Fungsi pengambilan risiko à distribusi mengandung risiko hilang dan rusak bahkan mungkin menderita ragi. Salah satu cara untuk mencegah/menghindari risiko yakni dengan mengasuransikan barang kepada perusahaan asuransi.
2. Fungsi Penyediaan Fisik à fungsi yang berkaitan dengan menyediakan barang dagangan dalam jumlah yang tepat. Karena terlalu banyak barang juga menimbulkan biaya untuk memelihara, sedangkan kekurangan pasokan barang juga mengurangi kepercayaan terhadap konsumen. Sehubungan dengan it, yang termasuk dalam fungsi penyediaan fisik adalah:
a) Fungsi pengumpulan à upaya mencari berbagai jenis barang dari sumber yang sama atau barang yang sama dari berbagai sumber.
b) Fungsi penyimpanan à upaya mengatur jumlah persediaan barang dagangan, supaya jumlah permintaan dengan jumlah penawaran seimbang.
c) Fungsi pemilahan à pedagang besar membeli barang dalam jumlah besar dengan kualitas bermacam-macam dan bercampur baur. Sehingga perlu dipilah dan kemudian menggabungkan dengan kualitas tertentu yang sama.
d) Fungsi pengangkutan à usaha memindahkan barang dagangan dari tempat produsen ke gudang dan kemudian memindahkan kembali kepada konsumen. Fungsi pengangkutan memungkinkan perluasan pasar.
3. Fungsi Penunjang à fungsi yang berkaitan dengan upaya memberikan fasilitas kepada fungsi yang lain agar kegiatan distribusi dapat berjalan dengan lancer. Adapun macam-macam fungsi penunjang adalah sebagai berikut:
a) Fungsi pelayanan à upaya memberikan kepuasan dan rasa aman kepada konsumen. Ex: memberikan layanan konsultasi, garansi, servis gratis.
b) Fungsi pembelanjaan à kegiatan yang meliputi pengadaan dana, menyalurkan dana, menentukan sumber dana, & menetapkan jumlah dana yang dibutuhkan.
c) Fungsi penyebaran informasi à upaya meliputi memperkenalkan barang yang siap untuk dijual; upaya mencari tahu produsen yang memproduksi barang tertentu; menentukan dari sumber mana barang harus dibeli.
d) Fungsi koordinasi à mengkoordinasi semua saluran yang terkait dalam kegiatan distribusi untuk mempermudah pengembangan pelaksanaan dan tindak lanjut kegiatan distribusi. Ex: mengedakan pertemuan dengan para kepala cabang, baik pusat maupun di daerah.

JANGKAUAN DISTRIBUSI DAN SARANANYA:
a. Lembaga Distribusi
1) Pedagang à orang / badan yang melakukan kegiatan membeli dan menjuual barang/jasa dari produsen ke konsumen. Penghasilan pedagang berasal dari kelebihan harga jual dikurangi harga pembelian. Penghasilan pedagang disebut dengan laba. Dilihat dari macam dan jumlah barang yang diperjualbelikan, pedagang dapat dibedakan menjadi dua kelompok:
a) Pedagang besar (grosir=whole safer) à pedagang yang membeli berbagai macam jenis barang dalam jumlah besar dan menjualnya kembali kepada pedagang eceran/konsumen dalam jumlah besar pula. E: Toko besar dan grosir.
b) Pedagang Eceran (Retailet) à pedagang yang membeli dan menjualnya kembali barang dagangan kepada konsumendalam jumlah kecil. Ex: pedagang asongan.
2) Agen (Dealer) à seorang atau lembaga yang bertindak sebagai distributor barang tertentu dari pabrik tertentu dan bertindak atas nama pabrik yang menugaskannya. Ex: agen sepatu Bata, Agen Suzuki yang hanya menjual produk dari perusahaan Suzuki. Agen tidak menetapkan harga sendiri, namun dari pabrik. Penghasilan agen dinamakan komisi dari penjual barang/jasa.
3) Makelar à seorang atau badan yang bertindak sebgaai perantara yang kegiatannya menjual dan membeli barang dagangan bukan atas namanya sendiri, tetapi atas nama orang lain. Makelar dapat berperan ganda, baik atas nama penjual maupun atas nama pembeli. Penghasilan seorang makelar disebut kurtasi/provisi. Ex: Tuan Adi ingin menjual motornya, karena sibuk ia menyuruh seseorang untuk menjualkan motornya.
4) Komsioner à perantara yang melakukan kegiatan menual dan membeli barang/jasa milik orang lain atas namanya sendiri. Komisioner bertanggung jawab penuh atas segala tindakannya. Penghasilan komisioner disebut dengan komisi. Ex: Ibu Ida ingin menjual rumah, ia meminta bantuan Tuan Ali. Ketika Tuan Ali menjual rumah tersebut, beliau bertindak atas namanya sendiri.
5) Ekportir à seorang atau badan yang kegiatanya membeli barang dari dagangan/produsen dalam negri kemudian menjualnya ke luar negri. Ex: Pengusaha Indonesia mengekspor kayu dari Kalimantan.
6) Importir à seorang atau badan yang kegiatanya membeli barang dari luar negri kemudian menjualnya di dalam negri.ex: Pengusaha Indonesia mengimpor Mobil dari Jepang dan menjualnya di Indonesia.
b. Saluran Distribusi
Dilihat dari lembaga distribusi yang digunakan, kegiatan distribusi dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
1) Distribusi Langsung à penyaluran barang dan jasa secara langsung dari produsen kepada konsumen tanpa perantara. Distribusi langsung dilakukan oleh industri jasa atau perusahaan kecil. Selain itu, barang yang diperdagangkan mudak rusak atau busuk. Ex: Ratih menjual nasinya di warung. Sardi menjual martabak langsung kepada konsumennya.
2) Distribusi Tidak Langsung à penyaluran barang dan jasa melalui lembaga perantara atau melalui saluran distribusi. Distribusi tidak langsung dilakukan oleh industri besar dan wilayah pemasaran yang luas. Ex: penerbit Yudistira memasarkan produknya ke daerah melalui cabang dan distributornya.

ETIKA EKONOMI DAN DISTRIBUSI BARANG DAN JASA

Dengan demikian untuk dapat menyalurkan barang dan jasa ke konsumen, selain menggunakan prinsip ekonomi, distributorjuga erlu melakukan efesiensi dalam penyaluran barang dan jasa, yakni disertai perhitungan biaya dan saluran distribusi yang akan dilaluinya menuju konsumen.
Etika ekonomi dalam pendistribusian barang/jasa meliputi hal-hal sebagai berikut.
a. Barang/jasa yang ditawarkan merupakan barang yang dibutuhkan/diminati konsumen.
b. Untuk barang jenis makanan harus ditetapkan tanggal kedarluasa
c. Barang dan jasa yang ditawarkan harus jelas tingkat keguaan dan manfaatnya
d. Pemberian jaminan resiko atas barang yang ditawarkan
e. Penyaluran berkonsep pemerataan dan berkeadilan

TINDAKAN EKONOMI UNTUK MENCAPAI KEMANDIRIAN

Kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta atau daya cipta
Inovasi adalah kemampuan menemukan hal-hal baru.
Berpikir kratif adalah kemampuan umum untuk mencipta sesuatu yang baru atau memberi gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah.
Kreativitas dan inovatif akan muncul dalam diri seseorang setelah ia melalui proses belajar yang tekun dan selalu berusaha berpikir kreatif serta memiliki disiplin diri yang tinggi. Faktor- Faktor yang mendukung pembentukan dan pembangunan potensi diri, yaitu:

a. Adanya keinginan merubah diri, dari tidak biasa menjadi bisa tahu dari t idak tau menjadi tau.
b. Hapuskan rasa puas dengan keadaan dan pandang kehidupan seolah masih panjang.
c. Belajar dan berlatih dengan mulai dari hal yang kecil atau sederhana.
d. Adanya kebebasan berekspresi.
e. Pembimbing yang berwawasan luas dan kreatif.
f. Tersedia sarana dan prasarana.
g. Kondisi lingkungan yang harmonis.

Ciri manusia kreatif dan inovatif:
a. Disiplin dalam bertindak.
b. Tekun, ulet, dan tidak mudah putus asa.
c. Umumnya taat pada peratauran atau hukum.
d. Selalu bersemangat.
e. Cerdas dan cerdik.
f. Mempunyai kelebihan dalam kekuatan fisik.
g. Menonjol dalam kemandirian.
h. Berani menanggung risiko.
i. Mempunyai daya imajinasi yang lebih tinggi dibanding dengan teman sebayanya.

Berikut beberpaa hal yang menjadi hambatan dalam pembentukan dan pembangunan kreativitas dan inovasi:
a. Terbelenggu sifat malas, sehingga hilang kemauan, semangat dan motivasi.
b. Takut salah dan gagal.
c. Rasa malu pada orang lain.
d. Merasa puas dengan yang sudah ada atau telah dianggap baik.
e. Suasana lingkungan yang tidak mendukung kegiatan kreativitas dan inovasi.
f. Menyianyiakan waktu dan uang.
g. Kurangnya penghargaan atas hasil gagasan inovatif dan kreatif.
h. Bersikap santai karena merasa cukup dengan orang lain.
i. Minimnya “kata-kata” yang dapat mendorong dan menumbuhkembangkan semangat pengembangan potensi diri.

Pedoman bagi pembentukan diri untuk menjadi manusia yang mandiri dan unggul:
a. Tanamkan pada diri kita niat yang tulus dan harus disadari bahwa setiap tindakan/perilaku/gerak kita adalah ibadah kepada Tuhan YME.
b. Menyenangi dan mencintai setiap pekerjaan atau tugas apa pun, asalkan tidak melanggar norma yang ada.
c. Selalu bersyukur bahwa dengan mendapat pekerjaan / tugas berarti kualitas hidup akan meningkat. Manfaatkan waktu luang dengan baik.
d. Mulailah melatih dan mengembangkan pemikiran konkret menuju pemikiran abstrak.
e. Mulailah belajar berpikiir social.
f. Melatih diri untuk selalu berpegang pada prinsip ekonomi dalam setiap melakukan kegiatan.
g. Keunggulan / keberhasilan seseorang dalam bidang pekerjaan tidak bisa diukur oleh waktu, tetapi seberapa besar kualitas usaha yang dilakukan.

Langkah yang harus dipertimbangkan dalam membuat suatu produk adalah:
a. Perencanaan adalah meliputi penentuan bahan yang akan digunakan dan cara pengerjaan serta alat apa yang harus digunakan.
b. Pengerjaan adalah cara pengerjaan serta alat yang digunakan tentunya kita sampai pada tahap pengerjaan.

c. Evaluasi.--> setelah suatu produk jadi, ada satu langkah yang harus kita lakukan, yaitu evaluasi produk tersebut. Apakah sudah sesuai dengan yang kita inginkan, dan sudah menarik.

12 Maret 2009

TINDAKAN, MOTIF, DAN PRINSIP EKONOMI

  1. A. Tindakan ekonomi
    Tindakan Ekonomi à segala usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dengan pertimbangan yang baik berdasarkan skala prioritas untuk mencapai kemakmuran.
    Kebutuhan à keinginan manusia yang menuntut untuk dipenuhi. Adapun macam-macam klasifikasi kebutuhan manusia adalah sebagai berikut:
    1. Kebutuhan Manusia Menurut Abraham H. Maslow
    a. Kebutuhan fisik à kebutuhan yang mendasar dan penting bagi kebutuhan fisiknya. Ex: makanan, minuman, tempat tinggal.
    b. Kebutuhan akan rasa aman
    Setiap makhluk hidup membutuhkan perlindungan dan rasa aman / selamat. Ex: anak sakit memutuhkan perawatan hingga sembuh, masyarakat membutuhkan keamanan dalam melakukan setiap kegiatan.
    c. Kebutuhan akan pengakuan diri à kebutuhan manusia untuk dapat diterima di lingkungannya sebagai individu yang berbeda dengan individu lainya. Ex: berteman, sahabat, dan bertetangga yang baik.
    d. Kebutuhan akan harga diri à kebutuhan untuk diharga atas potensi, kemampuan, atau kesuksesan yang diraihnya. Ex: Rina rajin belajar sehingga dia mendapat peringkat pertama, Budi memiliki kepemimpinan yang bagus sehingga temannya memilihnya sebagai ketua kelas.
    e. Kebutuhan akan perwujudan diri à kebutuhan manusia untuk menggali potensinya untuk dipakai sebagai pengembangan diri individu. Ex: setiap orang diberi kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya dalam rapat.
    2. Kebutuhan Menurut Intensitasnya
    a. Kebutuhan primer à kebutuhan utama dan mendasar dan harus dipenuhi untuk keberlangsungan hidup. Ex: makanan, pakaian, dan tempat tinggal.
    b. Kebutuhan skunder à kebutuahan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer atau kebutuhan dasar terpenuhi. Ex: makanan yang lebih enak, pakaian yang lebih bagus, pendidikan.
    c. Kebutuhan tersier à kebutuhan yang ditujukan untuk kepuasan dan kesenangan. Ex: perhiasan, mobil mewah, dan rumah mewah.
    3. Kebutuhan Menurut Sifatnya
    a. Kebutuhan jasmani à kebutuhan yang ditujukan untuk fisik atau jasmani . Ex: makanan, pakaian, rumah.
    b. Kebutuhan rohani à kebutuhan yang ditujukan untuk jiwa. Ex: pendidikan, mengaji, mendengarkan musik.
    4. Kebutuhan Menurut Waktu
    a. Kebutuhan sekarang à kebutuhan yang harus dipenuhi saat ini juga. Ex:
    b. Kebutuhan masa depan à kebutuhan yang dapat ditunda dan diperlukan dimasa mendatang. Ex: asuransi jiwa, tabungan, investasi.
    5. Kebutuhan Menurut Subjek
    a. Kebutuhan indivudu à kebutuhan tiap-tiap manusia. Ex: belajar, tidur, makan, minum.
    b. Kebutuhan bersama à kebutuhan yang diperlukan oleh sekelompok orang dan digunakan secara bersama-sama/bergantian. Ex: telepon umum. WC umum, dan angkutan umum.
    B. Motif Ekonomi
    Motif Ekonomi à keinginan atau alasan yang mendorong manusia untuk melakukan tindakan ekonomi atau kegiatan ekonomi baik dari dalam diri manusia maupun dari luar/lingkungan.
    Adapun motif ekonomi dibagi menjadi dua, yaitu:
    · Motif intrinsik à keinginan untuk memperoleh barang dan jasa yang diinginkan sesuai kesadaran sendiri. Ex: Jerry belajar sungguh-sungguh karena ingin pandai, Pak Eri bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.
    · Motif ekstrinsik à keinginan seseorang untuk memperoleh barang dan jasa yang diingikan karena pengaruh dari luar/orang lain. Ex: Pak Joni bekerja kerasa agar anaknya bisa sekolah tinggi, Eris belajar dengan rajin karena ingin mendapat hadiah dari orang tuanya jika nilainya bagus.
    Macam-macam motif eknomi dalam kehidupan sehari-hari:
    a. Motif ekonomi untuk memperoleh laba atau keuntungan à dorongan yang muncul untuk memperoleh keuntungan dan mendorong semangat untuk menggali ide yang bersifat penemuan baru (inovasi). Ex: perusahaan motor Honda yang dulu menggunakan mesin dua tak, sekarang berinovasi menjadi empat tak yang lebih hemat BBM dan ramah lingkungan.
    b. Motif ekonomi untuk memenuhi kebutuhan sendiri à keinginan yang dimiliki oleh setiap individu untuk memenuhi kebutuhan hidunya. Ex: pendatan Jeki rendah, untuk memenuhi kebutuhanya jeki menambah pendapatannya dengan menjadi tukang ojek di malam harinya.
    c. Motif ekonomi untuk memperoleh penghargaan à keinginan seseorang selain mendapat keuntungan, juga inginan dihargai dan dihormati oleh orang lain. Ex: Bu Darmi sebagai kepala sekolah yang baik meskipun gajinya tetap, beliau terus berusaha menjalankan tugasnya dengan baik, sehingga para guru dan muridnya merasa segan dan menghormatinya.
    d. Motif ekonomi untukmemperoleh kekuasaan à keinginan seseorang untk memperoleh kekuasaan dalam masyarakat khususnya dalam bidang ekonomi. Ex: Pak Surya memiliki beberapa perusahaan besar, semua kebutuhannya tercukupi, meskipun demikian, Pak Surya tetap memiliki keinginan untuk berusaha mengembangkan perusahaan agar lebih besar lagi hingga dapat tercapai keinginannya untuk menguasai ekonomi di daerahnya.
    e. Motif ekonomi untukuntuk sosial à keinginan seseorang untuk memperoleh pendapatan, kemudian sebagian pendapatannya digunakan untuk menolong sesama dengan tulus iklas. Ex: bersedekah untuk fakir miskin, menyumbang daerah yang terkena musibah.
    C. Prinsip Ekonomi
    Prinsip Ekonomi à usaha manusia dengan pengorbanan tertentu untuk mencapai hasil yang optimal.
    Penggolongan Prinsip Ekonomi :
    a. Prinsip ekonomi konsumen
    Konsumen à orang yang mengurangi nilai guna barang dan jasa.
    dengan pendapatan yang diterima, konsumen berusaha mencapai kepuasan yang sebesar-besarnya dari kebutuhan yang beraneka ragam. Karena pendapatan dan alat pemuas yang terbatas, sedangkan kebutuhannya yang tidak terbatas, maka konsumen perlu melakukan kegiatan selektif dalam membuat skala prioritas kebutuhanya. Ex: Juki ingin membeli sepatu, ia memasuki beberapa toko sepatu untuk membandingkan kualitas dan harganya tiap toko. Pada akhirnya Juki memilih membeli di toko sepatu “SAHABAT”, karena selain sepatu berkualitas bagus harganya juga dapat dijangkau untuk dibeli Juki.
    b. Prinsip ekonomi produsen
    Produsen à orang yang menambah nilai guna barang dan jasa.
    Produsen dengan segala usahanya perlu mempertimbangkan pilihan untuk menentukan barang-barang yang akan diproduksi. Barang produksi yang diproses oleh tenaga kerja atau menggunakan mesin, diupayakan agar menggunakan biaya produksi yang rendah untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Dengan demikian tujuan produsen adalah memperoleh keuntungan (laba) yang besar dengan pengorbanan tertentu. Ex: Pak Ujang pengusaha kerupuk yang menggunakan bahan bakar minyak, karena harga minyak mahal Pak Ujang mengganti bahan bakarnya dari sisa penggilingan tebu yang dibeli dari perusahaan gula. Dengan pertimbangan harga minyak yang Rp. 4.000,-/liter yang habis digunakan beberapa jam saja, sedangkan jika menggunakan sisa tebu yang harganya Rp. 12.000,-/truk dan bisa digunakan sela satu minggu. Dengan mengganti bahan bakar minyak ke sisa pengolahan tebu Pak Ujang bisa menekan biaya produksi kerupuk.
    c. Prinsip ekonomi distributor
    Distributor à orang yang menyalurkan barang dan jasa.
    Distributor mempertimbangkan efisiensi jarak, biaya, dan waktu yang diperlukan distributor untuk menyalurkan barang dan jasa. Ex: untuk menyalurkan barang elektronik dari perusahaan CV. Untung mempertimbangkan hal-hal berikut:
    1. Membeli gudang yang letaknya strategis dan mudah dijankau
    2. Membuka cabang-cabang distributor
    3. Menyewa / membeli truk untuk mengangkut barang ke lokasi pasar yang cukup jauh
    4. Menyewa / membeli mobil box sesuai kebutuhan untuk mengangkut barang dari gudang ke pasar / supermarket
    5. Membeli motor untuk memudahkan kegiatan distribusi ke agen-agen kecil barang elektronik.
    Dengan demikian untuk dapat menyalurkan barang dan jasa ke konsumen, selain menggunakan prinsip ekonomi, distributorjuga erlu melakukan efesiensi dalam penyaluran barang dan jasa, yakni disertai perhitungan biaya dan saluran distribusi yang akan dilaluinya menuju konsumen.